Tuesday, 30 January 2018

Pengertian dan karakteristik Sistem



Konsep  Dasar Sistem Informasi
Dalam memahami sistem, terlebih dahulu kita harus mengetahui definisi dari sistem itu sendiri, karena suatu sistem itu mempunyai maksud tertentu, misalnya untuk suatu ruang lingkup yang kecil, orang sering menyebut sistem itu sebagai sasaran. Sedangkan untuk ruang lingkup yang lebih luas, orang sering menyebutnya sistem itu sebagai suatu tujuan.

           Pengertian Sistem

Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan ynag terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsistem). Misalnya sistem komputer yang terdiri dari subsistem perangkat keras dan subsistem perangkat lunak. Subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai.
Adapun pengertian sistem menurut para ahli adalah sebagai berikut: Menurut Jogiyanto HM (2008: 1), mendefinisikan sistem:
  Sistem  adalah  suatu jaringan  kerja  dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan  suatu  kegiatan  atau  untuk  menyelesaikan  suatu  sasaran  yang tertentu “.

Menurut Tata Sutabri(2005), mendefinisikan sistem:
  “Sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

         Karakteristik Sistem
Sistem merupakan kumpulan komponen-komponen yang saling berinteraksi satu dengan lainnya membentuk satu kesatuan, sehingga sistem mempunyai karakteristik menurut (Jogiyanto HM, 2008) sebagai berikut:
1.    Komponen Sistem
Setiap subsistem atau bagian dari sistem, dimana setiap subsistem mempunyai sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan akan mempengaruhi sistem secara keseluruhan, meliputi:
a.    Tujuan, sasaran rancangan sistem yang hendak dicapai haruslah     memuaskan pemakai.
b.    Variabel, semua unsur yang menyusun sistem, bagi analisis atau perancangan sistem harus dapat menguraikan sistem atau variabel-variabel secara terinci untuk mencari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.
c.    Hubungan, hubungan antar variabel akan terlihat dalam proes.
d.    Output, kemampuan sistem menghasilkan sesuatu, misalnya informasi daya, suara dan lain-lain.
2.    Batasan Sistem.
Batasan yang membatasi antara satu sistem dengan sistem yang lainnya atau antara subsistem dengan subsistem lainnya.
3.    Lingkaran Luar
Segala sesuatu yang berada diluar sistem yang dapat mempengaruhi sistem.
4.    Penghubung Sistem
Media yang menjembatani antara suatu sistem dengan sistem yang  lainnya atau antara subsistem dengan subsistem lainnya.
5.    Masukan Sistem
Apa saja yang diterima oleh sistem dari lingkungan luar untuk mencapai tujuan.
6.    Keluaran Sistem
Apa saja yang dihasilkan oleh sistem dari keluaran untuk mecapai tujuan.
7.    Pengolahan Sistem, merubah masukan menjadi keluaran.
8.    Sasaran atau tujuan
Sasaran dari sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang diinginkan. Suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenai sasaran dan tujuannya.

2.1.3 Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan menurut (Jogiyanto HM, 2008) antara lain adalah sebagai berikut:
1.   Sistem abstrak (abstract system)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak    tampak secara fisik. Misalnya Theology yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dan Tuhan.
2.    Sistem fisik (physical system)
Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.
3.    Sistem alamiah (natural system)
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia, misalnya sistem perputaran dunia.
4.    Sistem buatan manusia (human system)
Sistem buatan manusia adalah melibatkan interaksi atau hubungan manusia dengan mesin disebut Human Machine System.
5.    Sistem tertentu (deterministic system)
  Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang     dapat diprediksi (diramalkan), sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Contoh sistem komputer yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dipakai.
6.   Sistem Probalistik
Sistem yang sudah tidak dapat dipastikan atau diprediksi, sehingga keluaran sistem masih mengandung unsur probalistik.
7.     Open Sistem
Sistem yang berhubungan dan berpengaruh dengan lingkungan luar, sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran.

Sumber :
H.M, Prof. Dr. Jogiyanto, MBA Akt. 2005. Analisis dan Desain. Yogyakarta : Andi.
H.M, Prof. Dr. Jogiyanto, MBA Akt. 2008. Sistem Teknologi Informasi Edisi III Pendekatan Trintegrasi: Konsep Dasar, Teknologi, Aplikasi, pengembangan dan Pengelolaan. Yogyakarta : Andi.

Pengertian UML " Unified Modeling Language "


Pengertian UML - Unified Modeling Language ( UML ) adalah tujuan umum, perkembangan, bahasa pemodelan di bidang rekayasa perangkat lunak , yang dimaksudkan untuk menyediakan cara standar untuk memvisualisasikan desain sistem.
Hasil gambar untuk uml


UML awalnya termotivasi oleh keinginan untuk membakukan sistem notasi yang berbeda dan pendekatan untuk desain perangkat lunak yang dikembangkan oleh Grady Booch , Ivar Jacobson dan James Rumbaugh di Rational Software di 1994-1995, dengan pengembangan lebih lanjut yang dipimpin oleh mereka melalui tahun 1996.

Pada tahun 1997 UML diadopsi sebagai standar oleh Object Management Group (OMG), dan telah dikelola oleh organisasi ini sejak. Pada tahun 2005 UML juga diterbitkan oleh International Organization for Standardization (ISO) sebagai standar ISO disetujui. [2] Sejak itu telah periodik direvisi untuk menutupi revisi terbaru dari UML.

Menurut Booch (2005:7) UML adalah Bahasa standar untuk membuat rancangan software. UML biasanya digunakan untuk menggambarkan dan membangun, dokumen artifak dari software –intensive system.

Menurut Nugroho (2010:6), UML (Unified Modeling Language) adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Menurut Nugroho (2009:4), UML (Unified Modeling Language) adalah Metodologi kolaborasi antara metoda-metoda Booch, OMT (Object Modeling Technique), serta OOSE (Object Oriented Software Enggineering) dan beberapa metoda lainnya, merupakan metodologi yang paling sering digunakan saat ini untuk analisa dan perancangan sistem dengan metodologi berorientasi objek mengadaptasi maraknya penggunaan bahasa “pemrograman berorientasi objek” (OOP).

Menurut Herlawati (2011:10), bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi.

Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Henderi (2008:6), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:
  • Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  • Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
  • Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  • Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  • Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram. 
  • Definisikan obyek - obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
  • Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  • Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan Atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas classdan interaksi dengan class lain.
  • Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
  • Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  • Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan: 1.)Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test. 2.)Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu. 
Baca Juga : Pengertian Bahasa Pemrograman PHP Menurut Para Pakar

Model UML (Unified Modeling Language)

Menurut Widodo (2011:10), “Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain:

Diagram kelas (Class Diagram)
Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

Diagram paket (Package Diagram)
Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

Diagram use-case (Usecase Diagram)
Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

Diagram interaksi dan sequence (Sequence Diagram)
Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

Diagram komunikasi (Communication Diagram)
Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

Diagram statechart (Statechart Diagram)
Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.

Diagram aktivitas (Activity Diagram)
Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

Diagram komponen (Component Diagram)
Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

Diagram deployment (deployment diagram)
Bersifat statis. Diagram inimemperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya. Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

Pustaka : 

  • Nugroho.Adi. 2009. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java. Yogyakarta: Andi Offset.

  • Booch, Grady. 2005. Object Oriented Analysis and Design with Application 2nd Edition. United States of America.

  • Herlawati& Widodo. 2011. Menggunakan UML. Informatika. Bandung